Senin, 06 Juni 2016

CINTA 20-AN

    

       Jatuh cinta memang tak pernah mengenal usia. Entah di usia berapapun kamu sekarang, mungkin saja keesokan hari kamu bisa merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Namun, bukan berarti saat jatuh cinta atau suka dengan seseorang, kamu harus langsung serius. Butuh waktu penjajakan atau proses untuk sampai ke hubungan yang serius. Nah, bagi kamu yang masih berusia 20-an, lebih baik jangan terlalu serius dalam percintaanmu. Alasannya ; 
1. Usia 20-an merupakan waktu kamu harus mengenal dunia lebih lanjut dan luas.Jika kamu sudah terpaku pada satu orang itu saja, kamu tak akan bisa lepas ke dunia luar. Padahal, banyak sekali hal-hal, peluang, bahkan mungkin pasangan lebih baik yang kamu bisa temukan di luar sana. 
2. Ini adalah saatnya kamu bersenang-senang dengan teman-temanmu dan membangun koneksi seluas mungkin. Dari koneksi tersebut, siapa tahu saja kesuksesan yang selama ini kamu inginkan bisa terwujud. Beda jika kamu sudah terpaku pada satu orang dan harus terus menerus menemani dia, tentu akan menyita waktu networkingmu. 
3. Sehingga, di saat usiamu sudah lebih tua, kamu menjadi benar-benar matang dan bijak dalam soal cinta.Di usia muda, mungkin kamu hanya memikirkan soal penampilan fisik dan asyiknya pasanganmu saja. Seiring bertambahnya pengalaman hidup sekaligus usiamu, kamu bisa lebih bijaksana dan berpikir ulang tentang kriteria-kriteria pasangan idamanmu. 
4. Saatnya kamu menimba ilmu dengan baik dan membangun masa depan. Seperti kata pepatah, bersusah-susah terlebih dahulu, bersenang-senang kemudian. Kalau sudah keasyikan berpacaran, tak jarang kamu akan melalaikan kewajibanmu sebagai seorang murid. Bahkan, tak jarang kegiatan belajar terganggu hanya karena kamu ribut dengan pacar. 
5. Cinta membutuhkan sebuah komitmen, di mana di usia 20 kamu tak akan bisa menyanggupinya.Meskipun kelihatan sepele, namun komitmen adalah sesuatu yang sangat sulit untuk ditaati selamanya. Apalagi usia 20 tahun adalah saat di mana kamu akan banyak berubah, entah itu dari sikap, jurusan, sekolah, jalan hidup dan lainnya. Terlalu banyak pilihan yang akan membuatmu tak sanggup mentaati komitmen yang sudah ada. 
6. Di usia tersebut, kalian sebenarnya sama-sama belum mengenali siapa sebenarnya pasangan kalian dari dalam.Kamu baru melihat sisi positif dari pasanganmu. Kamu bahkan belum tahu kebiasaan buruknya saat di rumah, bagaimana keluarganya atau kebiasaan-kebiasaan lainnya. Butuh waktu dan proses untuk menuju ke arah tersebut. 
7. Kamu belum matang dan hubunganmu hanya berdasarkan emosional saja. Sedangkan cinta butuh dedikasi utuh sekaligus kesabaran.Di dalam sebuah hubungan, tentu akan terdapat konflik dan begitu banyak hal yang harus dipikirkan dengan matang. Di usiamu yang masih muda.
8. Terkadang, banyak pula yang tidak mengerti bahwa cinta adalah sebuah hal serius.Kamu seringkali berpikir, yang penting kamu punya pacar dan ada yang menemani kamu nonton ataupun nongkrong bareng di hari Sabtu dan Minggu. Padahal, sebuah hubungan cinta serius tak hanya sebatas itu saja. 
9. Ya, kamu memang masih belajar apa arti cinta sesungguhnya.Cinta bukan sekedar sayang dengan pasangan. Cinta membutuhkan hal lebih dari itu. Butuh pengorbanan, pengertian, kesetiaan, dan lain sebagainya. Definisi cinta akan kamu temukan saat kamu sudah lebih dewasa, bijak, dan mengerti bagaimana kriteria idamanmu sesungguhnya. 
10. Saat kamu benar-benar terlalu cepat berlanjut pelaminan, bisa saja kamu menyesal karena kamu sadar ada pilihan yang lebih baik.Disepanjang jalan, kamu akan menemukan banyak orang baru. Apalagi kalau kamu baru lulus dari kampus, dan baru masuk ke dunia kerja baru. Pasti banyak sekali orang lajang dan mungkin dialah jodohmu sesungguhnya. 
11. Inilah saatnya kamu berkenalan dan benar-benar seleksi calon pasanganmu dengan baik, bukan hanya terpaku dengan satu orang saja.Perluas networking-mu, banyak-banyak mengobrol dengan banyak orang, agar kamu bisa mengenali atau mengetahui kriteria apa yang benar-benar kamu inginkan dari pasanganmu nanti, agar tidak salah pilih. 
12. Tak perlu khawatir, saat sudah matang kamu akan menemukan pasangan yang sama matang dan dewasanya denganmu. Asalkan kamu tak menutup diri dan berani eksplorasi, kamu akan menemukan si dia. Dia yang sama-sama bisa berpikir bijaksana dan mampu menjadi partner atau pendamping hidupmu. 
13. Kamu masih berusaha menemukan siapa jati dirimu yang sebenarnya.

Jumat, 25 Maret 2016

UNTUK KAMU

Untuk kamu, Yang sempat hadir.
Apa kabar? Sudah lama kita tak jumpa. Jangankan berjumpa, saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu.Dan kau? entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak, aku tidak terlalu memikirkan itu.
Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jika kau mengira, karena aku ingin mencuri perhatianmu tentu tidak. Untuk apa. Lalu jika kau mengira, aku ingin mendramatisir keadaan, itupun tidak. Sama sekali tidak.
Aku menulis semua ini hanya karena rindu. Tak pernahkah kau merasakannya juga? Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya semalam,sejenak,atau semenitpun. Setidaknya kau mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudahnya menyerah.
Cinta kita hanyalah cinta monyet. Cinta yang tumbuh dibawah atap sekolah. Cinta yang terus tumbuh hanya karena memandang dari jauh. Cinta yang terus tumbuh ketika kita bertukar sapa dan senyum. Cinta yang terus tumbuh karena pipiku merona setiap kali mendengar namamu. Manis. Aku masih bisa merasakannya walaupun hanya sedikit mengingatnya.
Aku masih ingat betapa lucunya saat pertama kali aku melihatmu. Kita terlihat canggung. Lalu saling tersenyum sesudahnya.
Aku juga masih ingat betapa indahnya hujan kala itu. kau terus melajukan motor dengan cepat agar aku tidak lama terkena hujan. Aku hanya bisa bersembunyi sambil mengeratkan pelukan dibalik punggungmu. Kau tidak tahu, seberapa banyak aku tersenyum saat itu.
Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku.
Kau juga bukan kekasih pertamaku atau kedua. Tapi percayalah. Kau membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya. Kau membuat aku belajar untuk pertama kalinya. Kau membuat aku mengerti arti dari perjuangan.




Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan merasa dihargai. Kau membuat aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang patut diperjuangkan. Bukan orang yang selalu menunggu, menanti bahkan meminta.
Untuk kamu, yang sempat hadir.
Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu mengingatkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya. Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu. Yang aku tau hanya, cinta itu menyakitkan ketika kamu pergi. Itu saja. Bodoh? Iya. Sangat bodoh. Kadang aku pun hanya tertawa bila mengingatnya. Perjalanan kita amat sangat lucu ternyata.
Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku atau kamu. Tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tau maksud semuanya.
Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan terimakasih, kamu telah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis seperti gulali yang aku beli di taman hiburan, tapi ada masanya terasa pahit sama seperti aku yg tidak sengaja menyesap ampas kopi. Dan kamu telah menjadi keduanya di saat yang bersamaan. Sekali lagi  terimakasih,untuk pernah hadir lalu pergi. Dan terimakasih untuk sempat memulai lalu mengakhiri.
Untuk kamu, yang sempat hadir.
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu, tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum, percayalah. Aku bahagia. Tak perlu aku yang merindukanmu lagi. Dan tak perlu menunggu balasan rindumu lagi. Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang. Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin? Hahaha aku hanya bercanda. Aku tidak kekanak kanakan lagi. Aku hanya berharap aku dan kamu baik baik saja. Kita bahagia bersama, di jalan yang berbeda.
Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu, dengan senyuman. Tak ada lagi kecanggungan. Kita berbincang. Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu. Dan sebaliknya.
Iya, seseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum setelah kau membuat aku menangis. Dan kau mengenalkan seseorang yang kau ajak tersenyum ketika aku sedang menangis.
Untuk kamu. Yang sempat hadir.
Aku merasa cukup. Dan aku pergi.
-DCA'S-

WANITA



Seharusnya kau pria mampu menenangkan dia wanita. Karena haruslah kau ketahui bahwa hati wanita sangatlah berbeda dengan hati dan perasaan pria. Kau tak banyak mengerti tentang apa itu wanita, kau hanya tau cover wanitanya saja. Seharusnya jika kau memang menaruh hati pada seorang wanita, kau harus mengerti apa itu wanita, harus mengerti apa itu perasaan wanita, dan harus mengerti bagaimana hati si wanita. Tak hanya mengenal wanitanya saja. Banyak hal yang dirumitkan oleh pria terhadap wanita, salah satu contohnya mood.
Mood wanita sangat susah ditebak. Namun jika kau (pria) lebih sabar dan mencari tau lebih banyak lagi mood wanita sangat mudah ditebak. Hanya saja pria kebanyakan tidak menaruh rasa sabar lebih terhadap perasaan wanita sehingga sangat mudah mengambil keputusan dan membuat kesimpulan kalau wanita itu ribet dan banyak maunya. Sebenarnya aku wanita tak setuju sekali dengan kalimat itu. Mereka (pria) terlalu mudah sekali menyimpulkan setiap kejadian yang mereka belum coba untuk mengerti segalanya tentang wanita.

Selasa, 22 Maret 2016

BERJUANG





Ada kerinduan saat moment itu terlintas sejenak dalam pikiranku. Namun, tak berarti apa-apa saat kutahu bahwa itu tak mungkin bisa terjadi kembali karena kau dan aku kini berbeda keseharian. Kau yang kini hari-harinya diisi oleh kebahagian sedangkan aku harus tetap berjuang demi semua kebahagian itu.
Tak akan pernah bisa kalau kau menggantikan posisiku untuk terus berjuang. Doakan aku agar tetap kuat dan mampu untuk berjuang demi kebahagiaan-kebahagiaan kecil itu.

Sabtu, 27 Februari 2016

KERINDUAN




Merindukan orang yang telah pergi ke rumah terakhirnya itu sangat membuat hati perih. Tak bisa bertamu untuk mengenang cerita kita seharian sambil menghabiskan secangkir teh hangat di tengah kerinduan menggebu itu.
Kau tau,bahwa jiwa-jiwa itu merindukanmu sangat. Mereka dan aku ingin menghabiskan waktu bersamamu seharian seperti kemarin. Tapi tak semudah itu untuk menginginkannya sekarang, karena kami semua tau bahwa ada sosok yang lebih menyanyangimu dengan rasa lebih. TuhanYesus :) ,, Dia lebih menyanyangimu sehingga Dia mau kau menemani hari-hariNya selamanya.
Senanglah bersamaNya. Tenanglah di sisiNya. Tunggu hingga kami juga dapat mengahabiskan waktu bersamamu dan bersama TuhanYesus agar kerinduan pun luntur saat waktu itu.
We Love You Grandmother ;( Jesus bless... RIP~.P.br Simanjuntak

Jumat, 26 Februari 2016

IN HEART






Sudah berapa banyak jiwa yang mengisi hatimu tak menjadi masalah buat seseorang yang benar-benar ingin membahagiakan dirimu. 
Tak hanya menunggu, coba cari dia,temukan dia. Disana mungkin atau disini, di sekitar mu. Aku menemukan begitu banyak jiwa (laki-laki) yang membuat aku tersenyum, namun tak semua yang mampu membuat tawa itu menjadi benar-benar tertawa. Di sanakah? Aku tak hanya menunggu juga, namun mencari disela sibuk ku yang  menemaniku mengisi hari-hariku. Ahh..sudahlah tak mau memikirkan terlalu dalam, disana ada seseorang yang telah menunggu yang telah disiapkan yang telah dijanjikan-Nya.

Rabu, 17 Februari 2016

KASIH SAYANG ORANGTUA

Kasih Sayang Orang Tua Pada Anak
Kasih sayang orang tua pada anak memang tak ada habisnya, Orang Tua sangat sayang sekali kepada anak anaknya, bagaimanapun kondisi mereka, mereka pasti akan selalu melindungi anak anaknya dan memberikan mereka kasih sayang yang sangat luarbiasa besar harganya. Berikut ini merupakan sebuah kisah keluarga yang bisa menjadi renungan untuk kita semua.
—**—
Suatu hari, seorang ayah sedang duduk di teras depan. Lalu anaknya yang sudah menginjak usia dewasa datang menghampiri, “Pak, beli motor yah?”, pintanya.
Ayah tak menjawab, hanya diam dan mengusap kepalaku. Tak ada jawaban, ia pun pergi meninggalkan ayahnya.
Tiga hari kemudian, dia kembali lagi.
“Ayah, sekarang ade banyak sekali kerjaan yah. Coba deh ayah bayangin, bolak – balik kampus, udah gitu harus ngajar disekolah yang jauh, naek angkot sekitar 45 menit”, tuturnya.
“trus?”, balas Ayahanda tercinta.
“hemm, jadi kadang kakiku pegel yah, trus kalo di angkot suka ketiduran, eh malah sakit leher. Kayaknya kalo punya kendaraan sendiri, gak kan pegel-pegel deh yah?”, jelasnya.





Seperti biasa, ayah tak menjawab. Pelan, dengan penuh sayang ia belai anak tercintanya itu. Merasa tidak puas, ia pun pergi meninggalkan ayahanda tercinta.
Satu minggu kemudian, ia pun kembali menghampiri ayah yang sedang asyik baca koran.
“Yah, kemarin ada temen yang nawarin motor. Murah loh yah, masih bagus pula..”, katanya.
“wah, berapa harganya?”, jawab ayah.
“ tujuh juta yah, murah kan?”, balasnya.
“Ohh…”, lalu ayah terdiam tanpa ada satu kata pun keluar.
Singkat cerita, malam harinya, si anak terbangun dari tidurnya, padahal masih pukul 02.30 dini hari. Karena nanggung tidur lagi, akhirnya ia putuskan tuk menunggu adzan subuh dengan shalat malam.
Lepas mengambil air wudhu, ia mendengar suara bisik orang mengobrol. Ia pun mencoba mendekatinya, dan ternyata bersumber dari kamar kedua orang tuanya.
Ia pun merapatkan telinganya ke daun pintu, berusaha menyimak obrolan didalam.
“Bu, tabungan masih ada?”, tanya ayah.
“masih, kenapa yah?”, jawab ibu tenang.
“ada berapa bu?”, tanya ayah kembali.
“lumayan, ada tiga juta. Tapi, ibu anggarkan untuk bayar uang kosan sama bayar kuliah ade. Emang kenapa yah?”
“ohh, enggak. Kalo ditambah tabungan ayah jadi enam juta, masih kurang satu juta lagi. Gimana yah bu?”,tutur ayah pelan.
“emang buat apa yah?”, tanya ibu, heran.
“gini bu, ade butuh motor, harganya tujuh juta”, jawab ayah.
“Ohh, buat itu. Ya udah, sisanya kita pinjem ke bank aja yah, gimana?”, saran ibu.
“Bisa sih, tapi uang ibu itu, gimana? Buat bayar ini dan itu..”, kata ayah.
“gampang aja, ibu bisa pinjem dulu ke temen di kantor. Yang penting ade punya motor, mungkin dia butuh yah”, tutur ibu.
“iya bu, ayah gak tega kalo setiap hari ade harus jalan, kakinya pegel, atau naek angkot sampe lehernya sakit, bolak balik kampus. Gimana kalo ade sakit karena kecapean bu, ayah khawatir”, jelas ayah.
“ya udah, ambil aja tabungan ibu yah. Sisanya kita cari besok, moga aja dapet. Ntar kita beli motor yang bagus buat ade, biar gak pegel-pegel lagi”, kata ibu.
Si anak yang mendengar obrolan malam itu, hanya diam terpaku dibelakang pintu. Ia jatuh lunglai, lemas mendengar obrolan ayah dan ibunya.
Namun segera ia bangkit dan jalan perlahan menuju kamar.
Delapan rakaat tahajjud, ditutup witir ia tunaikan. Setangkai do’a ia lantunkan, bisik lirih hatinya disertai deraian air mata,
“Ya Tuhan,,, betapa naif dan egois diri hamba. Mudah mulut hamba ber-ucap, minta ini dan itu. Tanpa hamba tau, betapa sulit ayah dan ibu tuk mengabulkannya. Ya Tuhan,,, ampuni hamba, atas kelalaian ini. Ampuni dan lindungi pula kedua orang tuaku, yang selalu tersenyum didepanku, selalu memberikan motivasi padaku, selalu mengerti aku… walaupun, sedikit aku mengerti mereka. Ya Tuhan, dewasakanlah aku, agar menjadi anak yang baik dan hamba yang baik, amin”
Seperti panas gersang tersiram hujan, ketenangan mengalir dalam darahnya.
Esok paginya, dia menghampiri ayah yang sedang duduk diteras.
“Ayah, ade baca artikel tentang kesehatan. Ternyata, jalan kaki itu sehat yah, apalagi kalo rutin. Pantes yah, ade jadi jarang sakit. Trus, ade tau supaya gak sakit leher di angkot, ade harus duduk di kursi depan, jadi posisi tubuh ade luruh. Jadi, gak punya kendaraan sendiri juga, oke aja tuh. Toh, entar kalo punya ribet ngerawatnya yah… “
Ayah hanya tersenyum, dan membelai penuh sayang anaknya tercinta. Sesekali ia menyeka air mata yang menyembul dari katanya.
***
Kadang kita suka meminta sesuatu pada seseorang, terutama ayah dan ibu kita, tapi kita tak pernah sekalipun memikirkan bagaimana perjuangan mereka untuk membahagiakan kita….
Saat ayah dan ibu tak mengabulkan keinginan kita, bukan berarti mereka pelit, tapi, ada banyak hal yang menyebabkan itu terjadi.

Sabtu, 30 Januari 2016

LDR

Ternyata LDR itu tidak semudah yang ada dalam pikiran setiap kepala-kepala itu. Menjalin dengan mengumpulkan banyak kesabaran dan kemampuan untuk berpikir positif itu juga tidak mudah. Hei..perempuan buka mata buka hatimu. Ini dunia di zaman kejam. Jangan mudah terpengaruh dengan manisnya rayuan gombal dari mulut berbisa lelaki. Mereka hanya banyak mengumbar janji. Namun jika ditagih bukti, mereka hanya bisa diam mati kutu dan menyiapkan strategi baru untukmu.
Coklat tak selamanya manis...kadang pahitnya terasa ketika sebatang coklat itu hampir habis meninggalkan batas kertas yang terbungkus. Begitu juga dengan Cinta!!
Patah hati itu semua berawal dari cinta.







Yang awalnya manis karena waktu yang masih sangat muda, hancur karena waktu yang tak sengaja menghadirkan seseorang itu di dalam hubungan kalian.
Jangan mudah membiarkan kepercayaan mu di miliki oleh seseorang yang kau anggap mampu membuatmu lebih bahagia ketika bersamanya walaupun hanya sementara.
Karena kadang wanita yang telah berjuang mempertahankan suatu hubungan dalam keadaan dan cobaan sesulit apapun tak dapat penghargaan apa-apa dari dia lelaki yang menganggap itu konyol!! So..sesayang apapun perasaan yang datang padamu, please jaga hati kepercayaan mu untukmu sendiri. Karena lelaki tak selamanya mampu  bertahan untuk selalu ada di sisi mu sampai saat bahagia selamanya itu terjadi. :)

TAK SEARAH ~

                T erlalu pengecut jika harus kembali bercerita. Semua memang begitu berliku tapi tak tahu dimana kelokannya. Maaf...aku ter...