Sabtu, 21 Desember 2019

DEALING WITH LONGING πŸ–€

-



Ternyata seperti ini rasanya disiksa rindu yang mendalam.
Sakit sekali rasanya, sampai harus berusaha mengambil nafas panjang untuk mengendalikan semua perasaan rinduku padamu. Sesak sekali bila harus memutar diam tanpa kamu. Aku rindu.....

Apa kamu juga seperti itu? 
Kuharap sama.....


-


Kini, setiap hari aku selalu berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa semua ini hanya jeda.....
Yang sebentar lagi akan kembali seperti semula. Dan akan baik-baik saja.

Satu minggu tepat pada hari ini, hari dimana aku menulis blog ini, kita sudah tak saling sapa. Kita sudah tak saling bertukar kabar, kita sudah tak saling  komunikasi. 
Pesan terakhirmu, kau cuman bilang "jangan ada kebencian diantara kita setelah semua yang kita lalui".
Kamu harus tau, bahwa aku sedikit pun tak pernah benci dan tak pernah mencoba untuk membenci kamu disemua waktu yang aku punya hingga saat ini. 
Yang ada, aku selalu berusaha untuk memutar kembali memori saat bersamamu. Aku juga tak pernah bermaksud menyimpan kebohongan disetiap waktu yang ku miliki bersamamu. Percayalah, bahwa aku saat ini hanya menyesuaikan kembali diriku yang sesungguhnya. 


Tak pernah terpikirkan bahwa aku juga akan seegois ini ke Tuhan. Aku minta Tuhan untuk selalu simpan kamu sebagai masa depanku. Aku minta Tuhan untuk selalu taruh aku di dalam hatimu. Ya..aku seegois itu meminta. Maafkan aku......



Rasanya sekarang aku mulai mencintai sepertiga malam hingga fajar hampir muncul memamerkan cahayanya. 
Sepertiga malamku kini berarti banyak.
Aku dapat berkata-kata banyak dengan Tuhan tentang semua perasaanku saat tak mendapat kabar darimu hingga kini. Dia menjadi teman ternyamanku untuk menceritakan semua tentang kamu. 

Kuharap sebenarnya kita tak benar-benar ingin melupakan satu sama lain, namun hanya ingin menjaga jarak agar tak saling merindukan.
Tapi aku kalah, aku lemah, aku tak bisa untuk tidak menumbuhkan rasa rindu padamu. Aku merindukanmu......


Tau tidak, aku sekarang punya hobby baru. Hobby baruku sekarang adalah memandangi wajahmu di layar ponselku disetiap senggang waktu yang kupunya. Bahkan sebagian waktu sepertiga malamku, kupakai untuk memandangi wajahmu dilayar ponselku sesudah aku berkata-kata banyak pada Tuhan dan sebelum larut mengajakku tidur.


-


Aku rasa hariku semakin berat ketika kamu tak lagi dipihakku. 
Dan aku sering sekali menahan sakit ketika mencoba mengingat semuanya. 
Aku ingin sekali berteriak ditengah bisunya malam. Namun aku hanya mampu menggigit sebagian daging lenganku hanya untuk menahan suara teriakanku disepertiga malam yang kupunya. 
Dan sering tanpa sadar, pipiku sudah basah dipenuhi air mata kerinduan. 
Aku ingin sekali memelukmu diantara angin. Aku ingin sekali menggenggam tanganmu diantara udara. Dan menatap wajahmu dengan dalam sebelum jarak memisahkan kita kembali.


Akhir-akhir ini kau selalu mampir ke mimpiku. Senang sekali rasanya. Tapi ketika fajar membangunkan ku dari mimpi tentangmu, aku selalu lupa dengan hal yang membuat ku senang dalam mimpi itu. Ya...aku lupa, karna yang ku tau aku hanya rindu, itu saja. Aku rindu dengan semua yang udah kita lalui bersama. Aku rindu dengan kekonyolan yang kita ciptakan berdua. Aku rindu semua yang ada pada dirimu. Apa pun itu......
Maafkan aku yang sering mengganggu waktumu hanya karena urusan rindu ku.



Aku Rindu.


......................

8 komentar:

TAK SEARAH ~

                T erlalu pengecut jika harus kembali bercerita. Semua memang begitu berliku tapi tak tahu dimana kelokannya. Maaf...aku ter...