Sebenarnya bingung mau memulai kata-kata ini dari mana, karna saya merasa tak cukup dengan kata-kata diungkapkan untuk semua pengorbanan yang sudah bapak lakukan.
Pak, waktu bapak seenaknya borong bus bikinan Eropa buat Trans Jakarta, waktu bapak seenaknya bikin jalan tol linggkar Semanggi aku mikir.. Bapakku royal bgt ya?
Waktu bapak seenaknya bikin rusun dengan semua fasilitas nya taman bermain, bus gratis, sekolah gratis, pake dokter jaga pula ala apartemen orang gedongan aku mikir.. emang Bapak dapet duit dari mana? Waktu bapak dengan gahar menutup Kalijodo buat bikin RPTRA gambarnya keren banget desainnya sombong,sesombong Ahok.
Aku mikir.. yakin duitnya cukup? apa lagi waktu mau buat Rumah Sakit Kanker di Sumber Waras
dilengkapi apartemen buat tinggal dan menghibur orang orang yang stadium akhir aku mikir.. si Bapak ini sok banget cita cita menembus awan, cari duit dimana dia?
Bikin pasukan pelangi merah, biru, ungu dan yang paling fenomenal si orange itu gaji dan fasilitas gede, aku mikir.. astaga sok kaya banget bapak yang satu ini tapi semuanya berjalan baik.
Beneran jadi.. keren pula ternyata biarpun songong dia memang ga omong kosong.
Aku mulai mikir......
DKI ini duit nya banyak, lha selama ini apa yang terjadi? kok kotanya kucel warganya kayak gembel semua fasilitas jelek bikin ngedumel. Berarti Bapakku ini kerjanya bener duit dipake buat kesejahteraan warga berarti omomngannya tentang mewujudkan keadilan sosial bukan retorika semata, bukan lip service. Seandainya bapakku mau korupsi banyak banget dong duit yang bisa dia embat, dan dia pasti uda kaya banget seandainya bapakku mau korupsi pasti dia ga dimusuhin seandainya bapakku mau korupsi pasti ga akan ada fitnah untuknya seandainya bapakku mau korupsi pasti semua dukung dia kalau bisa jadi Gubernur selamanya.
Tapi syukurlah......
Bapakku imannya kuat dia berani dimusuhin orang dia berani kehilangan jabatannya dia berani kehilangan kebebasannya. Bolak balik diperiksa KPK, syukurlah dia ga pernah berakhir dengan pakai rompi oranye kena kasus kesleo lidah, ga pake dipanggil malah dateng sendiri ke kantor polisi, sidang ga pernah absen, ga pura pura sakit mag atau diare, giliran vonis yang menyakitkan pun dia membungkuk hormat ke hakim. Dia di rutan, Ahoker menggila , menjerit, menangis dalam demo dia malah ambil mikrofon dari dalam rutan dia berseru menenangkan para pendemo.
Astaga......
Terbuat dari apa hatinya?
Sekuat apa pikirannya?
Apa kami harus menyesal punya bapak seperti itu?
Apa kami harus menyesal mendukung dia?
Apa kami harus malu mengakuinya sebagai bapak kami?
Dia memang bukan dewa, dia ga sempurna, banyak salahnya, banyak bikin orang marah tapi dia ga mau janji palsu dia anti pencitraan sekarang bapak kami ada di tahanan. Nasibnya masih terombang ambing, kami terus berdoa dan berjuang kami masih menyayanginya, kami masih bangga padanya dan akan selamanya begitu, tapi kami ga kwatir sama bapak, Bapak pasti baik baik disana bapak ga cengeng, bapak ga cemen karena bapak imannya kuat selalu curhat dengan Tuhan seandainya bapakku mau korupsi pasti jadinya tidak begini. Tapi syukurlah bapak ga korupsi walau harus dibalik jeruji.
(Yoh 16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 16:2 Kamu akan dikucilkan bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. 16:4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."
Peringatan dari Tuhan Yesus).
We'll always stand by you Bapak