Senin, 30 Desember 2019

SEMU

Aku berbicara padamu
Wahai masa-masa yang terlalu manis untuk dikenang.
Terlalu fana untuk diingat
Terlalu rapuh untuk dijadikan pegangan
Terlalu semu untuk diminta kejelasan
Terlalu indah untuk tak diabadikan.


Masa-masa yang boleh kunikmati selayang
Masa-masa muda yang harus terkorbankan dengan ambisi-ambisi nalar
Masa-masa yang harus ditinggalkan pergi meski ingin sekali aku kembali.


Kalian adalah kenikmatan semu yang ingin kucicipi sebelum senja berikut
Kenikmatan yang memabukan dan membuat candu



Nyatanya...
Hanya rindu yang aku temukan dalam relung jiwa ini
Yang kini engkau tinggalkan sendiri di penghujung hari.

Minggu, 29 Desember 2019

DESEMBER



D
esember....
Di penghujung tahunan, menata lagi kenangan.
Untuk waktu yang telah terlewatkan.
Kala sebelas bulan telah tertinggalkan.


Oh Desember...
Telah banyak waktu terlewatkan, entah itu kesenangan atau pun kesakitan.
Semuanya akan menjadi pelajaran, karena kau sudah datang kembali menjadi akhir dalam lembaran kehidupanku.


_________




___________________



Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan seorang temanku disebuah kafe di dalam mall disalah satu kota Jakarta. Dan akhir-akhir ini kami sering sekali menghabiskan banyak waktu berdua lalu berbincang-bincang mengenai kehidupan asmara kami. Aku senang sekali ketika akan bercerita, karna yang akan ku ceritakan kepadanya adalah tentangmu. Ya...kamu, 
Kamu yang sudah berhasil membuat aku disiksa rindu selama ini dengan level emergency.
Setiap memulai cerita tentangmu, tak tau kenapa aku selalu bahagia. Bahkan hal sekecil apapun itu aku akan berusaha membuat cerita semenarik mungkin kepada temanku tentangmu. Dan kali ini dia hanya tersenyum memandangku ketika aku bercerita tentangmu. 

Dengan semangat yang luar biasa, dan dengan suara yang lantang aku bercerita panjang lebar, lalu sesekali tertawa mengingat semua tentangmu. 
Tapi kali itu berbeda, temanku memegang tanganku ketika aku sedang berbicara serius tentangmu, dia bilang...
"Kamu kangen banget ya sama dia?"
Seketika suaraku hilang, dadaku sesak sekali. Seperti ada dorongan dikelopak mataku, namun aku menahannya sambil memandang langit-langit kafe yang di penuhi cahaya lampu. 

Waktupun bermain di suasana malam itu untuk aku menahan semua perasaan yang tertahan. Pada akhirnya aku sudah tak sanggup lagi menahan dorongan yang ada dikelopak mataku, hingga tertumpah bersamaan ketika aku menundukkan kepalaku menatap ubin kafe dan berkata....
"Iya, aku kangen banget" 


Suasana kala itu benar-benar membuat pipiku basah dan dadaku sesak sekali. 
"Kasihan banget sih kamu Len"
Ucap temanku sambil mengusap lenganku dengan lembut. 
Tangisku tumpah ketika temanku bergegas merangkulku sambil mengelus rambutku.
"Kasihan kenapa? Aku semenyedihkan itu ya?"
...............
Cukup lama waktu dia untuk menenangkan aku dengan cerita tentangmu yang menurut dia banyak meninggalkan iba terhadapku. 
"Iya Len, kamu menyedihkan banget buat aku. Karna apa? Tiap kita ketemu kamu tuh gak pernah ganti topik, yang diceritain dia mulu. Aku gak bosan sih, cuman lebih ke kasihan sama kamunya, disiksa rindu tuh sakit banget loh. Tapi kamu Hebat Len".



Tiba-tiba seseorang menghampiri meja kami.
.............


Tanpa sadar ternyata kami sudah banyak bercerita, dan menghabiskan waktu dengan rangkulan kerinduan. Bila tak dihampiri oleh pelayan kafe itu, mungkin saja kami akan menginap semalam dikafe tersebut.  ^^ 



_________________


Desember untuk sebuah renungan.
Larut bersamanya di musim penghujan
Sebuah isyarat penuh keberkahan
Kala Tuhan berjanji setiap doa akan terkabulkan saat di panjatkan ketika turun hujan.
Karena desember bulan penentuan menjadi akhir musim hujan, entah itu hanya kebetulan atau memang semata ini sudah menjadi rekaan Tuhan.

..............

Untuk semua curahan hati, semua kerinduan yang tertumpah di dalam doa, aku berharap tahun esok semuanya akan baik-baik saja. 
Air mata yang selalu menjadi teman disaat pengharapan diucapkan semoga bisa berubah menjadi kebahagiaan.

Dan disemua doa yang kupanjatkan selalu tersisip namamu dengan angan yang menyisakan kenangan. 
Aku berharap akan bertemu denganmu ditahun esok, nanti dan tahun-tahun seterusnya. Semoga........

Selamat bertemu dalam zona perubahan setiap detik kehidupan, 
Hai Kamu .....

Subjek di setiap pengaharapan Desember ku.

Kamis, 26 Desember 2019

HUJAN RINDU DI DESEMBER💦

...............


Desember telah sampai dipenghujungnya, namun aku belum mendapat kabar darimu. Sekedar bayangmu pun aku tak melihatnya. Apa kamu sudah melupakanku? Atau kamu tak ingin lagi menemuiku?



Kemarau yang menyuburkan rinduku membuatnya semakin rindang, tinggi nan besar pun bercabang. Tapi kemarau tak mampu menumbuhkan bunga-bungaku. 
Bunga yang akan merekah ketika kamu ada. Bunga yang akan harum ketika kamu turun. Karena bungaku hanya untukmu. 




...........................


Semoga setelah Desember ini usai kamu segera bergegas menemuiku dengan beberapa kenangan yang telah tersusun rapi untuk ku dengar. Aku ingin mendengar ceritamu yang terkadang mendebarkan dadaku. Aku ingin mendengar nyanyianmu. Mencium aroma tubuhmu. Semua tentangmu aku rindu. Kapan pun kamu datang aku setia menunggu meski hampir terbunuh rindu.

Sabtu, 21 Desember 2019

DEALING WITH LONGING 🖤

-



Ternyata seperti ini rasanya disiksa rindu yang mendalam.
Sakit sekali rasanya, sampai harus berusaha mengambil nafas panjang untuk mengendalikan semua perasaan rinduku padamu. Sesak sekali bila harus memutar diam tanpa kamu. Aku rindu.....

Apa kamu juga seperti itu? 
Kuharap sama.....


-


Kini, setiap hari aku selalu berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa semua ini hanya jeda.....
Yang sebentar lagi akan kembali seperti semula. Dan akan baik-baik saja.

Satu minggu tepat pada hari ini, hari dimana aku menulis blog ini, kita sudah tak saling sapa. Kita sudah tak saling bertukar kabar, kita sudah tak saling  komunikasi. 
Pesan terakhirmu, kau cuman bilang "jangan ada kebencian diantara kita setelah semua yang kita lalui".
Kamu harus tau, bahwa aku sedikit pun tak pernah benci dan tak pernah mencoba untuk membenci kamu disemua waktu yang aku punya hingga saat ini. 
Yang ada, aku selalu berusaha untuk memutar kembali memori saat bersamamu. Aku juga tak pernah bermaksud menyimpan kebohongan disetiap waktu yang ku miliki bersamamu. Percayalah, bahwa aku saat ini hanya menyesuaikan kembali diriku yang sesungguhnya. 


Tak pernah terpikirkan bahwa aku juga akan seegois ini ke Tuhan. Aku minta Tuhan untuk selalu simpan kamu sebagai masa depanku. Aku minta Tuhan untuk selalu taruh aku di dalam hatimu. Ya..aku seegois itu meminta. Maafkan aku......



Rasanya sekarang aku mulai mencintai sepertiga malam hingga fajar hampir muncul memamerkan cahayanya. 
Sepertiga malamku kini berarti banyak.
Aku dapat berkata-kata banyak dengan Tuhan tentang semua perasaanku saat tak mendapat kabar darimu hingga kini. Dia menjadi teman ternyamanku untuk menceritakan semua tentang kamu. 

Kuharap sebenarnya kita tak benar-benar ingin melupakan satu sama lain, namun hanya ingin menjaga jarak agar tak saling merindukan.
Tapi aku kalah, aku lemah, aku tak bisa untuk tidak menumbuhkan rasa rindu padamu. Aku merindukanmu......


Tau tidak, aku sekarang punya hobby baru. Hobby baruku sekarang adalah memandangi wajahmu di layar ponselku disetiap senggang waktu yang kupunya. Bahkan sebagian waktu sepertiga malamku, kupakai untuk memandangi wajahmu dilayar ponselku sesudah aku berkata-kata banyak pada Tuhan dan sebelum larut mengajakku tidur.


-


Aku rasa hariku semakin berat ketika kamu tak lagi dipihakku. 
Dan aku sering sekali menahan sakit ketika mencoba mengingat semuanya. 
Aku ingin sekali berteriak ditengah bisunya malam. Namun aku hanya mampu menggigit sebagian daging lenganku hanya untuk menahan suara teriakanku disepertiga malam yang kupunya. 
Dan sering tanpa sadar, pipiku sudah basah dipenuhi air mata kerinduan. 
Aku ingin sekali memelukmu diantara angin. Aku ingin sekali menggenggam tanganmu diantara udara. Dan menatap wajahmu dengan dalam sebelum jarak memisahkan kita kembali.


Akhir-akhir ini kau selalu mampir ke mimpiku. Senang sekali rasanya. Tapi ketika fajar membangunkan ku dari mimpi tentangmu, aku selalu lupa dengan hal yang membuat ku senang dalam mimpi itu. Ya...aku lupa, karna yang ku tau aku hanya rindu, itu saja. Aku rindu dengan semua yang udah kita lalui bersama. Aku rindu dengan kekonyolan yang kita ciptakan berdua. Aku rindu semua yang ada pada dirimu. Apa pun itu......
Maafkan aku yang sering mengganggu waktumu hanya karena urusan rindu ku.



Aku Rindu.


......................

Kamis, 19 Desember 2019

MY FIRST LOVE, DAD ❤

~

Tahun 1969 lalu, tepatnya pada tanggal 6 Juli Tuhan menitipkan seorang laki-laki yang luar biasa ditengah-tengah keluarga yang berfams Silaen. Dan dia tumbuh menjadi seseorang yang begitu mandiri. 


Jhon Piter Silaen.....
Laki-laki yang pertama kali menumbuhkan rasa cintaku padanya. 
Ya...dia cinta pertama ku ketika aku dilahirkan di dunia. Dia laki-laki yang gak akan pernah menyakiti aku seumur hidupnya dan hidupku. Dia laki-laki yang akan mencintai aku dengan setulus hatinya. Dia laki-laki yang rela mengorbankan dirinya untukku. Dan dia adalah laki-laki yang akan menemani aku berjalan di atas altar lalu menggiringku ke seseorang yang telah dipilih Tuhan untuk mendampingiku selamanya. 
Yes... He Will ❤.



He is my Dad. 
Ya, dia adalah teman berargumen paling menyebalkan tapi membuatku selalu rindu dan rindu kepadanya. Dia adalah pahlawanku. Dia orang yang paling gak bisa melihat aku menangis. 
(sedikit cerita) . . . . . . . .
Waktu dulu aku mau berangkat sekolah pas lagi nunggu bus sekolah ada temen aku laki-laki yang iseng dan sampe bikin aku nangis, dimana posisinya tuh bapak lagi dekat banget sama tempat aku nunggu bus tadi. Terus pada saat itu ada temen aku yang mengadu ke bapak kalo aku sudah dibikin nangis sama salah satu temen laki-laki ku. Dan dengan cepat bapak langsung bergegas buat liat keadaanku dan meluk aku saat itu juga, dan aku makin melow banget dipeluk sama bapak. 
Bapak negur si temen aku yang bikin aku nangis bahkan bapak tuh sampe main tangan ke temen aku yang iseng tadi. Sumpah! demi apapun itu, aku gemetar pas bapak nampar temen aku. Ya sebenarnya gak boleh sampe main tangan juga sih ya. Tapi temen aku itu tuh anaknya emang bandel banget, iseng, badannya besar juga. Kalau gak di gituin dia gak bakalan jera buat ngisengin anak-anak perempuan. 
Dan hal buat aku gak lupa juga yaitu, waktu itu lagi ada acara keluarga pas keadaan ku sedang tidak bersahabat dengan keadaan tubuh, ya waktu itu aku sedang sakit. Jadi di tengah-tengah keluarga bapak cerita kalau dulu aku pernah ikut pelatihan pembelajaran tambahan untuk bekal masuk perguruan tinggi negeri di salah satu kota, dan ketika pelatihan tersebut lagi bikin acara untuk simulasi di sebuah gedung dengan  mengundang tokoh-tokoh agama, aku mendapat sebuah amplop dari pelatihan untuk diberikan ke Gereja masing-masing sebagai bentuk syukur dan permohonan akan berhasilnya pembekalan untuk masuk perguruan tinggi negeri. Dan setelah acara tersebut selesai aku telpon Bapak untuk nanya gimana carannya ngirim amplop itu ke Gereja bapak. Tapi bapak bilang "udah, simpan ajah uangnya buat kau pake, nanti disini bapak ganti dan bapak kasih ke Gereja sesuai pokok permohonan yang kau bilang tadi".
Tapi aku masih gak tega buat pake uang itu biarpun aku gak tau isinya berapa dan bapak bilang bakal gantiin pake uang bapak untuk di kasih ke Gereja. 
Sehari setalah acara itu aku pulang pelatihan dan di jalan aku ketemu uang 50 ribu, sedangkan uang amplop yang kamaren belum juga aku buka dan aku pake, masih aku simpan. Akhirnya aku nelpon bapak lagi dan bilang aku bakal kasih amplop itu sama seseorang yang lebih membutuhkan karena sampai saat itu aku benar-benar gak bisa pake uang itu, ada rasa gak enak. Aku buka amplopnya dan ternyata isinya lumayan, 220 ribu. Aku masukin juga uang 50 ribu yang aku dapat barusan jadi totalnya 270 ribu. Aku cerita juga ke Bapak kalo aku nemu uang di jalan terus aku satuin ke dalam amplop. 
Yang pastinya bapak senang. Dan yaaa itulah yang di ceritakan bapak di tengah-tengah keluarga waktu itu, katanya bapak bangga sama aku karna masih mau peduli sama orang dan masih gak tega pake uangnya padahal bapak bilang bakalan ganti untuk yang di Gereja.
Intinya bapak tuh super hero aku banget. Pahlawan kepagianku, kesianganku, kesoreanku, lalu kemalamanku.


~

Aku selalu bahagia menjadi salah satu bagian terpenting dihidupnya.
Dia orang yang tegas banget. 
Bahkan dulu...(maaf sedikit story lagi^^) waktu masih sekolah kalau gak tidur siang ajah tuh, sorenya disuruh berdiri diatas meja belajar,kaki diangkat satu sambil belajar atau ngerjain PR. 
Parah sih itu, but dari situ aku belajar dan mulai memahami maksud bapak. 
Bapak nyuruh tidur siang biar istirahatnya lebih cukup, biar kalau malam pas lagi belajar atau ngerjain PR gak nguap-nguap kayak singa lapar. 


Ah aku sayang bapak lah pokoknya. 
Dia malaikat tak bersayapku.
Dia pahlawan tanpa jedaku. 
Dan...
Dia, Everything to me ❤.

Senin, 16 Desember 2019

MY EVERYTHING, MOM ❤

     15 Oktober 1973 tepatnya seorang gadis cantik dilahirkan ke dunia. 
Setelah penantian yang cukup lama akhirnya dia bisa merasakan betapa hangatnya sebuah pelukan di bumi. 

Eviana Pardede.......
Wanita hebat yang aku kenal sepanjang sejarah aku hidup dengannya. 
Wanita penguat hati dan penentram jiwa. Dia adalah motivasi ku, dia adalah pokok disetiap doa ku dan dia adalah andalan disepanjang hariku. 

Aku sangat mencintainya.
Aku sangat menyayanginya.
Dan aku.....
Sangat.....
Merindukan setiap moment yang sudah kami lewati sepanjang hidup bersamanya. 

Ya...
Dia Ibuku.
Dia sahabatku.
Dan dia.....
Pokok Doa suciku




Aku selalu bahagia terlahir dari seorang wanita hebat seperti dia. 
Orang yang selalu menangis kalau aku dalam keadaan tidak baik. Orang yang selalu kwatir berlebihan kalau aku masih diluar rumah dalam jam yang kurang wajar. Dan orang yang selalu sabarrrrr kalau aku dalam keadaan galau, ngambek, atau gak mood sekalipun. Dia tetap menjadi yang terbaik untukku. Dia teramat baik. And I really falling in love to my mom. 

Dia malaikat tak bersayapku.
Dia gunung saljuku.
Dan....
Dia, segalanya bagiku.

Terimakasih telah memberi sayang tanpa batas, kasih tanpa pamrih dan cinta tanpa henti.

Doamu selalu menjadi jembatan terkokoh ditiap rintangan hidupku. Penjaga dari segala marabahaya, pencipta segala takdir terbaikku.
Pelukmu selalu menjadi tempat teraman dari seluruh masalahku. Tanganmu akan selalu menjadi belaian terhangat yang pernah kusentuh.
Nasihatmu selalu menjadi jalan terang dari semua persimpangan gelap yang pernah kutemui.

Terimakasih telah melahirkan dan memberi seluruh kasih yang tak kan bisa ku balas.


Thank you myeverything ❤.

Senin, 16 September 2019

THE SINS OF YOUNG PEOPLE

"Sayang..kitakan sudah dewasa, zaman sekarang sudah wajar kok ML sebelum married, yang penting kan gak hamil. Kita main cantik deh, nanti aku atur tempo. Kita pake pengaman, kalo gak nanti keluarin diluar ya.. Yang penting kan kita menikah, gak ada yang tau kok dan kita kan ngelakuinnya atas dasar cinta. Ayolah!"

Seorang wanita yang dibesarkan oleh orangtuanya dengan semangat yang luar biasa dan penuh dengan perjuangan karna menganggap anak perempuannya adalah berlian yang paling berharga. Anak perempuan yang paling disayang. Tapi dengan mudahnya dirusak oleh rayuan dan kalimat-kalimat sampah dari seorang laki-laki hanya dalam beberapa waktu saja.

Untuk semua wanita dan laki-laki siapapun engkau.
Engkau yang sudah jatuh di dalam dosa ini, jangan bangun hubungan pernikahanmu atas dasar dosa!
Okelah tidak ada yang tau karna selama ini kalian selalu main cantik. Okelah saat pernikahan nanti kalian bisa membohongi empat wajah yang selama ini mendoakan dengan tulus, kedua orangtuamu dan kedua calon mertuamu. Tapi ada satu yang tidak bisa kalian bohongi yaitu Tuhan.

Kelak kalian hanya akan mewariskan kutuk kepada anak-anak kalian. Dan kalian yang berdosa tetapi anak-anak kalian yang akan ikut menanggungnya. Ingat! Seks itu mengikat, dia akan terus nagih dan nagih sampai tubuhmu dibinasakan.
Dan disaat seperti itu kalian tidak bisa seorang diri saja. Kalian butuh mentor dan pemimpin agama yang bisa berjaga-jaga atas hidup dan iman kalian sampai kalian benar-benar lepas dan dipulihkan kembali oleh Tuhan.

Dan semua wanita dan laki-laki yang belum pernah jatuh dalam dosa ini, siapapun engkau.
Pastikan laki-laki atau calon pasanganmu yang sekarang bersama atau yang akan bersamamu kelak adalah pasangan yang membawamu dekat dengan Tuhan.
Bukan yang selalu kamu omelin karna bau rokok dibajunya. Bukan yang selalu kamu temani belanja di akhir pekan. Bukan yang selalu kamu ajak untuk berdoa dan beribadah hanya karna ingin berdua-duaan terus. Ingat! Kelak kamu akan berpisah dengan orangtuamu dan kamu kelak akan berpisah juga dengan anak-anakmu. Hanya satu yang tidak akan meninggalkanmu yaitu pasanganmu.

Apa kamu mau menghabiskan waktu dengan orang yang tidak pernah membawamu dekat dengan Tuhan. Ingat! Apa yang kamu berhalakan selama pacaran tidak akan pernah kamu nikmati dimasa setelah pernikahanmu.

Selama pacaran pengen berduaan terus, jalan-jalan terus, nonton terus, teleponan terus. Dipernikahan kalian tidak akan romantis-romantisan lagi. Kenapa? Karna sudah bosan, sudah tidak jadi hal yang istimewa lagi. Kalau kalian memberhalakan seks sebelum menikah, kelak saat menikah kamu hanya dijadikan objeks seks oleh pasanganmu. Kenapa? Karna dia sudah mendapatkannya selama pacaran. Dan saat berhubungan pikirannya akan kepada orang lain bukan kamu lagi.

Jangan sampai salah memilih pasangan, apalagi pasangan hidup. Libatkan Tuhan untuk selalu menuntunmu dalam memilih pasangan yang baik. Libatkan orangtuamu atau keluarga yang kamu percaya dalam memilih pasangan hidupmu. Libatkan juga pemimpin agamamu jika kamu merasa kurang percaya diri dalam memilih pasangan hidupmu.

Ayo bangkit!
Jangan terlalu banyak pamer di social media dengan status-status galau atau foto-foto aneh. Kelak itu akan jadi boomerang bagimu. Karena setan sedang mengintipmu untuk siap menerkam siapa yang dapat ditelannya dalam dosa.


Dan ingat!
Belum tentu dia yang sekarang menjadi pasanganmu adalah jodohmu kelak. Karena yang pacaran bertahun-tahun sekalipun belum tentu menikah.

Laki-laki yang baik dia tidak akan pernah merusak kehormatan pasangannya. Laki-laki yang baik dia akan melindungi pasangannya. Laki-laki yang baik tidak akan membawa pasangannya ke pergaulan bebas. Laki-laki yang baik tidak akan pernah membuat pasangannya menangis, mempermainkannya, menyakitinya, atau bahkan membohonginya sekalipun itu.

Dan perempuan yang baik akan menjaga kehormatannya dengan segala cara.
Perempuan yang baik akan tau cara berpakaian yang sopan agar pasangannya tidak sampai menimbulkan pemikiran untuk merusak kehormatan pasangannya. Perempuan yang baik tidak akan sengaja memperlihatkan area-area sensitif tubuhnya (paha,dada) pada khalayak umum. Ingat! Perempuan bukan KFC.
Dan perempuan yang baik tidak akan menguras isi dompet pasangannya hanya untuk kesenangan sesaat.

Bijaklah dalam memilih pasanganmu!

Lalu ketika pasanganmu memiliki kekurangan jangan pernah tinggalkan dia, tetap berada disisinya karena itu adalah tugasmu untuk melengkapinya, karna kamu pun juga demikian memiliki kekurangan yang berbeda. Tapi jika dia sering menyakitimu dengan perkataan kasar atau bahkan sampai ringan tangan terhadapmu sebaiknya kamu harus merubah haluanmu. Dan jangan pernah sesali apalagi sampai menangisinya. Bersyukurlah! karna tanpa kamu sadari itu adalah cara Tuhan untuk menegurmu dan menjauhkanmu dari orang yang salah. Dan percayalah! Tuhan sedang mengarahkan kamu untuk cinta yg lebih baik lagi. 


Dan jika kalian berpikir bahwa kalian sudah terlanjur jatuh di dalam dosa bersama pasangan kalian sebelumnya atau pasangan kalian saat ini. Dan kalian baru tersadar dengan dosa itu, lalu ketakutan dosa itu menghantui kalian.
Takut karna tidak akan ada seseorang yang mau menerima masa lalumu. Takut tidak akan mendapatkan jodoh yang mau menerima kekuranganmu.
Jangan takut. Bertobatlah! Jauhi dosa masa lalumu, jangan pernah kembali ke jalan itu lagi. Karna Tuhan akan memulihkan hidupmu. Tuhan akan memulihkan masa lalumu. Tuhan akan memberimu pasangan yang mampu menerima semua kesalahan masa lalumu.

Tuhan Baik ^^

Kamis, 29 Agustus 2019

REST IN PEACE

       Terlintas sejenak bayangan dirimu, seperti angin yang ingin selalu menyapa musim dikala itu. Seperti itulah memori kepalaku yang tiba-tiba memutar kembali tentangmu.

Saat itu aku sedikit mengumpulkan keberanianku untuk membuka kembali gambarmu di social media. Akan tetapi jemariku terhenti sesaat mengingat kenangan singkat yang pernah kita ciptakan bersama. Dan tanpa sadar butiran air mengalir deras sekali di pipiku. Aku menangis. Ya aku menangisimu. Aku sangat merindukanmu :(
Sangat ........

Rasanya sesak sekali untuk mulai bernapas kembali setelah menangisimu sampai tersendu-sendu di sepertiga malam.
Kadang aku masih merasa hadirmu selalu ada memerhatikan ku dari jauh.
Jauh sekali... Bahkan karena jarak yang jauh itu aku tak mampu lagi memegang erat kemejamu dari belakang, diatas motor matic kesayanganmu.

Perasaan bersalah yang sampai sekarang menyelimuti hatiku belum hilang semenjak kepergianmu. Aku merasa bahwa aku adalah perempuan paling konyol yang kurang peka dengan keadaanmu.
Aku juga tidak pernah tahu bahwa kau ternyata terlalu pandai untuk menutupi setiap perasaanmu kepadaku.
Aku merindukanmu....
Kuharap kau juga sama.


Bandung adalah kota dimana kita dipertemukan. Dan Gereja di tengah kota itu adalah rumah yang memperdekat kita.
Aku merasa pandanganmu saat itu sangat membuat aku risih dengan keadaanku yang baru pertama kali menginjakkan kaki di kota itu.

Masih terlukis indah dibenak ku udara sore dikala itu dimana kita akan menikmati kota Bandung bersama-sama dengan sosok yang kau anggap akrab dan yang ku anggap baik.

Kau melajukan motor dengan kecepatan sedang, agar waktu bisa lebih lama dipihakmu untuk bersamaku disaat itu.
Tapi tiba-tiba saja kau melajukan motormu dengan cepat sekali. Aku sempat terkejut saat itu. Aku kesal.
Dan setelah cukup jauh kau melajukan motormu dengan kecepatan cepat, aku baru menyadari ternyata ada sekumpulan air yang mulai jatuh dari langit yang kau tak ingin mereka membasahiku. Aku bahagia. Lalu aku tersenyum, sambil mengeratkan tanganku memegang ujung kemejamu. Aku tersenyum tersipu malu ditengah hujan dikala itu.
Aku tersipu ........

Rasanya aku ingin sekali berteriak diatas bukit yang dipenuhi cahaya sebahu dan diantara embun sehabis hujan. Berteriak bahwa aku sangat bahagia malam itu.
Dikelilingi udara dingin lalu disuguhkan dengan tawa lepas dari kita. Aku sangat bahagia. Percayalah.....
Kau telah menciptakan tawa yang luar biasa padaku saat itu.

Setelah beberapa hari aku meninggalkan kota Bandung ada rasa ketidak relaan yang mendalam yang kurasa. Aku rasa bahagiaku masih tertinggal disana. Aku merindukan bahagiaku saat itu. Tapi rinduku sedikit terobati ketika kau mengirim pesan singkat setiap harinya kepadaku. Menelpon ku ketika senggang menghampirimu, mengirim gambar lucu ketika jenuh memenuhi harimu dan hariku.

Melewati hari tanpa kabarmu rasanya aneh sekali saat itu.

Sampai pada suatu saat kau mengungkapkan perasaanmu yang sudah menggebu-gebu kepadaku.
Tapi maaf......
Aku terlalu egois, sehingga aku tak mampu membalas semua perasaanmu terhadapku. Aku terlalu jahat saat itu.
Tapi percayalah aku melakukan itu karna aku tak ingin kedepannya kau membenciku karna sudah tidak ada lagi kecocokan diantara kita. Aku mau hubungan itu tetap seperti itu sampai kita menemukan orang yang tepat untuk kita. Aku mau kita tetap saling bahagia walaupun hubungan ini hanya sebatas pertemanan. Maaf aku egois ..........

Aku tau kau adalah sosok laki-laki yang luar biasa. Bahkan ketika aku menolak perasaanmu, kau masih mampu mengukir setiap senyum dan tawa di hariku. Kau luar biasa.
Sungguh.....
Dan aku....
Semakin mengagumi (mu) .....


Kau mulai menghilang disetiap waktu yang kita punya. Aku sedikit merasa bersalah. Aku mencemaskanmu. Kau dimana(?)
Beberapa hari tak mendapat kabar darimu rasanya bahagiaku mulai pudar.
Semangatku mulai luntur.....
Aku merindukan (mu) ......
Lagi-lagi aku mencarimu dan tetap menunggumu.
Kau dimana(?)

Ponselku berdering dikala lelah mulai menghapiriku karna hari itu.
Sadarku sedang tak pada waktunya.
Ya..aku baru saja terbangun dari tidurku ketika mendengar ponselku berdering berulang kali. Aku mengangkatnya lalu mulai berkata-kata.
Namun apa yang kudengar semakin tak membangkitkan semangatku. Aku tersentak. Aku terkejut sekali. Dan tanpa kusadari air mataku tiba-tiba mengalir sangat derasa. Bahkan aku tak mampu berkata-kata. Aku rapuh sekali. Pikiranku sangat kacau. Aku tak percaya dengan kabar itu. Aku berteriak di dalam batinku yang sudah lama menanti kabarmu.
Tapi bukan kabar duka itu yang kuinginkan darimu setelah sekian lama kau menghilang.
Aku menangis disepanjang sisa hari itu.
Aku menangisimu. Aku menangisi kepergianmu yang tanpa kata-kata terakhir kepadaku. Aku merindukanmu.
Sangat merindukanmu.....
Bahkan saat aku menceritakan kembali cerita kita ini, itu karna aku benar-benar sedang merindukanmu. Aku sedang menangisimu. Aku sedang mengingat semua kenangan kita ketika itu.
Aku rindu......



Kenapa harus sekarang aku sadar bahwa aku adalah perempuan bodoh yang tidak pernah sadar dengan semua ketulusanmu , kenapa kau menyiksaku dengan semua perasaan bersalah ini. Kau jahat, kau sungguh jahat. Aku membencimu... Tapi aku juga merindukanmu.
Aku rindu ......

Kenapa harus sekarang aku tau bahwa kau selama ini berjuang sendirian melewati semuanya. Kau pasti kesakitan kan(?) kau pasti kesepian kan(?) Kau bodoh. Kenapa harus disaat kau sudah pergi semua terasa semakin membuatku terpuruk. Kenapa semesta saat itu tak berpihak kepadaku. Dan kenapa mereka tak memberitahuku bahwa kau sedang berjuang untuk tetap bertahan hidup.

Kenapa(?) . . . . .

Kenapa(?) . . . . .


Cukup lama untuk bisa menerima kepergianmu selamanya. Ku kuatkan hatiku untuk mengikhlaskanmu walaupun awalnya sangat sakit, dan sulit untuk percaya bahwa kau benar-benar sudah tidak ada lagi.
Sulit untuk percaya bahwa tidak ada lagi pesan singkat yang ku terima darimu, tidak ada lagi canda tawa yang kau hadirkan setiap menelponku.
Aku Ikhlas.

Percayalah....


Kata yang selalu ku ingat darimu......
"Senyum dong, hari ini Aku butuh Semangat tau!"

Kuharap kau tetap bisa melihat senyumku dari atas sana ^^
Entah kenapa setiap membagikan moment baik kesemua orang tentangmu aku selalu menitikkan air mata.
Ternyata begitu banyak yang kehilangan sosokmu. Ternyata bukan cuma aku yang merasa semangatmu berguna untuk orang-orang disekitarmu.

Sering sekali meminta untuk menghadirkanmu dimimpiku. Namum tak sekalipun kau hadir. Kurasa kau benar-benar sudah nyaman disana. Kurasa kau sudah menemukan teman baru disana. Dan kuharap kau juga bahagia disana.
Aku disini akan selalu mengingat dan merindukan(mu) . . . . .

Aku selalu merindukanmu dengan air bercucuran dipipiku.
Aku rindu dengan senyum yang selalu kau minta sebagai semangatmu.
Aku rindu dengan perasaan nyaman seperti pertama kita bertemu.
Aku merindukan(mu)
Aku sangat merindukan(mu)


Aku....

Rindu....

Senin, 12 Agustus 2019

KREDIBILITAS KEROHANIAN !

      
       Gue gak tau harus memulai kata-kata gue dari mana dulu, yang jelas perasaan gue itu sekarang  lagi hiatus kayak para penulis komik favorite gue. Dan ternyata gue bisa juga ya ketempelan hiatusnya para penulis favorite gue sendiri. Hahahahaaa......
So....lu pasti bertanya-tanya apa hubungan hiatusnya para penulis komik favorite gue dengan blog gue kali ini. Dan apa hubungannya ketempelan hiatus yang gue rasain dengan blog gue kali ini. Gue sendiri sebenarnya bingung mau membuat kata demi kata itu bisa terhubung bagaimana jalannya, susah diukir kayak isi novelnya Tereliye. 


Ok..tanpa basa-basi walaupun dari awal sudah basi duluan, gue sebenarnya mau nulis tentang rohaninya orang-orang beragama yang ada di Indonesia.

Sebelumnya gue mau tanya secara random dulu nih buat kalian-kalian yang lagi baca blog gue. Kalian lebih takut mana sih, sama orang yang dari ujung rambut sampai ujung kaki ketutup dan kalo ngomong selalu bawa-bawa nama Tuhan tapi kita gak tau apa saja yang dia lakuin diluar sepengetahuan kita atau sama orang yang cuek sama penampilannya kalau ngomong ngasal tapi kita tau semua apapun yang dia lakukan setiap harinya?
Ok! Tiga dari sepuluh orang lebih memilih takut sama orang yang cuek sama penampilannya kalau ngomong ngasal walaupun kita tau semua keseharian dia. Kenapa memilih itu?
Jawaban umum yang paling simple yang saya dapat dari orang-orang adalah orang itu saja kalau ngomong ngasal, tidak pernah berpikir panjang, pasti tidak ada hal positif yang akan didapat dari perkataan asal-asalan. Berpakaian cuek walaupun pakaian yang dikenakan sangat tidak pantas tetapi dia sangat percaya diri mengenakannya.
Ohnoo....

Gue mau kasih tau sama kalian semua yang lagi baca blog gue, tidak semua orang bisa kalian nilai dari penampilan atau kerohaniannya.

Sebenarnya kalian itu harusnya lebih takut sama orang-orang yang berpenampilan lebih rohani dan kalau ngomong selalu bawa-bawa nama Tuhan.
Kenapa?
Ya..karena kridebilitas dan intregritasnya gak cukup kuat sehingga dia merasa perlu untuk selalu bawa-bawa nama Tuhan agar omongannya bisa lebih dipercaya sama orang lain yang mendengarnya.










Kalau kelakuan aslinya buruk, kotor, dan bau tapi sering kali dia tidak mau terlihat buruk terutama dimata orang yang baru dikenalnya. Kita lebih pengen dikenal sebagai orang baik dan yang berkelakuan bersihkan?

Tapi gak semua dari kita cukup rajin menjaga kelakuan kita untuk tetap baik dan bersih setiap saat. Kalau kita kelakuan aslinya buruk tapi mau keliatan baik, gimana orangnya?

Bungkus diri kita dengan sesuatu yang terlihat baik, semakin buruk kelakuan kita maka kita butuh bungkusan yang semakin baik juga.

Dan kalian tau bungkusan yang baik itu apa?
Agama....
Kalau kita pakai bungkusan agama, orang akan ragu bahkan takut untuk menilai kita dekat dengan dosa.
Kalau memang kelakuan kita bersih kita gak perlu apa-apa untuk meutupi kelakuan kita.



"If they can cheat covering the stinky odours with nylon mesh, guess they can also cheat on gold medals."

(Jika mereka menipu dengan menutupi jaring bau dengan nilon mesh, tebak! mereka juga bisa menipu medali emas).



Menutupi yang jelek biar keliatan baik padahal tidak benar-benar baik, itu sama dengan curang!

Kalau hal kecil seperti itu saja berbuat curang, bagaimana dengan hal-hal selanjutnya?


















Jumat, 19 April 2019

HUJAN LALU RINDU

Hujan....
Aku suka hujan, aku suka aroma hujan, aku mencintai udara sehabis hujan dan
Aku....
merindukan embun dikala air meninggalkan hujan.
Rindu....
Aku merindukanmu, aku merindukan sosokmu, aku merindukan bicaramu dan
Aku....
merindukan tatapan mata dari seseorang yang sudah cukup lama menghilang.
Hujan...
lalu~
Rindu...
Aku ingin sekali memelukmu di tengah ribuan air yang turun dari langit.
Aku ingin memegang tanganmu diantara butiran gerimis.
Dan aku ingin hujan menyaksikan kita melunturkan kerinduan yang mendalam.
Seratus empat puluh lima hari tepatnya hari ini kita sudah tak lagi saling menyapa.
Terakhir bertemu kau mengatakan bahwa kau sedang mempersiapkan sesuatu yang akan membuat semua lebih baik untuk Kita.
Ada rasa bahagia saat itu saat dimana kau mengatakan untuk Kita, namun aku  sedikit merasa lelah dengan perasaan yang kurasa kurang jelas arahnya seperti saat ini.
Entah seperti apa yang sedang kau persiapkan, tapi aku harus merasa percayaku berkumpul untuk bicaramu yang terakhir kalinya.
Setelah satu tahun lebih kau menghilang dengan status hubungan kita yang masih menggantung seperti sebelumnya.
Dan disaat itu juga aku mencoba membuka hati untuk sosok lain yang akan menemani aku mengisi hari-hariku.
Aku tau saat itu aku sangat bersalah karna telah menghianatimu, aku tau aku salah karna telah membohongimu, dan
aku tau ....
Tapi aku merasa benar-benar membencimu saat itu. Aku rasa aku tak lagi mengagumi sosokmu yang mempunyai karisma tersendiri bagiku.
Bahkan disaat itu aku sudah menganggap kita hanya tak sengaja bertemu lalu berkata-kata sedikit sambil menikmati susu coklat diantara embun sehabis hujan.
Tapi percayalah bahwa ketika aku menjalani hariku dengan sosok lain yang bukan dirimu aku tetap menunggu agar kita bertemu walau tanpa sengaja.
Aku merindukanmu, sangat....
Namun kesadaranku akan kebohongan yang telah kulakukan kepadamu cukup menyiksa perasaanku.
Aku merasa tak ada yang bisa sepertimu.
Tak ada yang bisa menggantikan sosok seperti dirimu.
Aku putuskan untuk mengakhiri semuanya dengan sosok pengganti dirimu. Aku rasa semua perasaanku saat itu sudah menjadi followers sejatimu.




Masih dengan udara yang sama, aku membuat anganku sendiri dengan dirimu ditemani gerimis sore.
Aku berharap saat ini kau duduk disampingku dengan kepalaku diatas dada sebelah kirimu dan gemgaman tanganmu yang terasa begitu hangat mengikat jemariku didalamnya lalu kita menatap kearah jendela yang sudah dipenuhi embun sambil menghabiskan secangkir teh dikala hujan yang berubah menjadi gerimis.
Aku sangat berharap rinduku akan segera luntur dalam waktu dekat ini.
Aku sudah sangat lama mencintai jarak yang kurasa begitu jauh selama ini.
Aku rasa aku sudah terlalu lama nyaman dengan hubungan tanpa komunikasi seperti ini.
Dan aku sudah begitu lama tersesat di dalam hubungan yang kurasa tak ada arah hingga saat ini.
Hujan....
lalu~
Rindu....
Aku merindukan hujan saat mengingat dirimu.
Aku merindukanmu....
Hujan......

TAK SEARAH ~

                T erlalu pengecut jika harus kembali bercerita. Semua memang begitu berliku tapi tak tahu dimana kelokannya. Maaf...aku ter...